SejakJumat (5/12) dini hari Jembatan Comal di bagian sisi utara (arah Semarang-Jakarta) sudah dibuka kembali.
Les deux ponts ferroviaires construits pour remplacer les anciens à Cascapédia-Saint-Jules, en Gaspésie, ont été mis en service mercredi, plusieurs mois plus tôt que prévu, permettant ainsi la reprise du transport ferroviaire entre Matapédia et Caplan. Le ministre des Transports, François Bonnardel et la ministre responsable de la région de la Gaspésie-Îles-de-la-Madeleine, Marie-Eve Proulx, se réjouissent que le gouvernement ait mis en œuvre tous les moyens nécessaires afin que le transport ferroviaire de marchandises entre Matapédia et Caplan puisse reprendre avant la fin du mois de décembre. La construction de ces deux structures, entamée en 2019, constituait une étape cruciale de l’avancement des travaux majeurs que le Ministère doit réaliser pour favoriser la reprise du service sur l’ensemble du chemin de fer de la Gaspésie. Des travaux d’envergure se poursuivent en vue de réhabiliter ou de reconstruire une trentaine d’infrastructures sur tout le réseau entre Matapédia et Gaspé. Le gouvernement a su agir rapidement pour finaliser les travaux des deux nouveaux ponts ferroviaires pour remplacer ceux qui avaient été endommagés par les récentes inondations. La mise en service des nouvelles structures ferroviaires à Cascapédia-Saint-Jules, et cela dans un temps record, était essentielle pour préserver le dynamisme de l’économie régionale », commente le ministre François Bonnardel. Je salue l’engagement et la persévérance de tous ceux et celles qui ont travaillé sans relâche au rétablissement de la circulation ferroviaire entre Matapédia et Caplan. Des entreprises en Gaspésie comptent sur ce tronçon pour accroître leurs activités de développement. L’annonce d’aujourd’hui constitue une excellente nouvelle pour l’économie de la région », déclare la ministre Marie-Eve Proulx. Pluie diluvienne Les 1er et 2 décembre 2020, de fortes pluies ont causé des inondations dans le secteur de la Baie-des-Chaleurs, en Gaspésie. À la suite des inondations, les vieux ponts ferroviaires à Cascapédia-Saint-Jules ne pouvaient plus être considérés comme sécuritaires pour le passage des trains. Les deux nouveaux ponts étaient déjà en construction depuis 2019 et devaient être mis en service au cours de l’année 2021. Le 9 décembre dernier, le gouvernement a annoncé qu’il allait devancer substantiellement la date de mise en service des deux ponts afin de limiter les conséquences pour l’économie de la Gaspésie. Les deux nouvelles structures ferroviaires à Cascapédia-Saint-Jules font partie du projet de réhabilitation du chemin de fer de la Gaspésie, pour lequel une somme de 235 M$ est inscrite au Plan québécois des infrastructures. JembatanKartini yang dibangun kembali setelah ambrol pada pertengahan Maret 2018 lalu sudah tuntas pengerjaannya. Pada selasa (18/9/2018) pagi, jembatan itu sudah dibuka kembali. Pembukaan jembatan yang sempat ditutup selama kurang lebih enam bulan itu dilakukan setelah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya melakukan peninjauan. Kompas TV regional berita daerah Kamis, 23 September 2021 1716 WIB MITRA, Jalan dan jembatan penghubung antar Desa Pangu dan Desa Lowu Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara kini sudah dibuka, meski demikian pengendara yang melintas di jembatan ini measih diterapkan petugas secara bergantian. Setelah diterjang banjir bandang, jembatan abuang yang menghubungkan Desa Pangu dan Desa Lowu Kecamatan Ratahan Minahasa Tenggara kini sudah bisa dilewati pengendara sejak Selasa dini hari. Jembatan ini, sebelumnya tertutup material banjir bandang seperti pohon kayu dan lumpur, sehingga pengendara tidak bisa melintas. Upaya petugas gabungan dari Kementrian PUPR bersama BPBD, TNI POLRI dibantu warga sekitar bahu membahu mebersihkan jembatan ini dari puing puing tersebut. Meski telah dibuka, namun petugas dari Dinas Perhubungan setempat masih memberlakukan sistem buka tutup karena masih dinilai cukup berbahaya. kompastvmanado banjirmitra dishubmitra Aldy Pascoal Kompas tv Minahasa Tenggara Saksikan Siaran Kompastv Chanel 46 UHF Fb Kompastv Manado Yt Kompastv Manado Alamat Studio Kompastv Manado Kelurahan Winangun Kecamatan Malalayang, Kota Manado Sulawesi Utara MITRA, Jalan dan jembatan penghubung antar Desa Pangu dan Desa Lowu Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara kini sudah dibuka, meski demikian pengendara yang melintas di jembatan ini measih diterapkan petugas secara bergantian. Setelah diterjang banjir bandang, jembatan abuang yang menghubungkan Desa Pangu dan Desa Lowu Kecamatan Ratahan Minahasa Tenggara kini sudah bisa dilewati pengendara sejak Selasa dini hari. Jembatan ini, sebelumnya tertutup material banjir bandang seperti pohon kayu dan lumpur, sehingga pengendara tidak bisa melintas. Upaya petugas gabungan dari Kementrian PUPR bersama BPBD, TNI POLRI dibantu warga sekitar bahu membahu mebersihkan jembatan ini dari puing puing tersebut. Meski telah dibuka, namun petugas dari Dinas Perhubungan setempat masih memberlakukan sistem buka tutup karena masih dinilai cukup berbahaya. kompastvmanado banjirmitra dishubmitra Aldy Pascoal Kompas tv Minahasa Tenggara Saksikan Siaran Kompastv Chanel 46 UHF Fb Kompastv Manado Yt Kompastv Manado Alamat Studio Kompastv Manado Kelurahan Winangun Kecamatan Malalayang, Kota Manado Sulawesi Utara Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA BengkuluUtara - Setelah dua hari ditutup lantaran dilakukan perbaikan, pagi kemarin jembatan Tanjung Agung Palik (TAP) sudah bisa kembali dilintasi. Ini setelah bagian penyangga jembatan belly diperpanjang dan dilakukan pergantian lantai berupa papan. Hingga Sabtu (25/4) beberapa pekerja juga masih melakukan pergantian lantai. Sekalipun demikian kendaraan sudah diperkenankan melintas dengan
- Warga pesisir pantai selatan Tasikmalaya maupun Garut Selatan kini tak bisa lagi saling terhubung dengan mudah. Pasalnya, arus sungai yang deras meruntuhkan Jembatan Pasanggrahan di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hujan deras yang terjadi sejak Senin 5/11/2018 malam hingga Selasa 6/11/2018 menyebabkan banjir. Ditambah lagi, kondisi laut tengah pasang dan arus air di Sungai Pasanggrahan besar mengalir ke muara dan kembali lagi ke alam yang sedemikian rupa juga berakibat air meluap dan membanjiri permukiman warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, sekira 50 rumah kebanjiran di Kampung Jajawan, Cipatujah. Secara geografis, Jawa Barat memang merupakan provinsi yang paling rawan bencana hidrologis. Jumat 9/11/2018 melansir, potensi bencana hidrologis di Jawa Barat mencapai 60 persen karena faktor alam. Oleh karenanya, warga Jawa Barat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana longsor dan banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meminta agar aparat kewilayahan segera menyiapkan rencana tanggap bencana. Gerak cepat Kementerian PUPR Tak tinggal diam, pemerintah pusat bergerak cepat turun tangan untuk menangani kerusakan Jembatan Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR pun segera merancang pembangunan jembatan sementara untuk menggantikan jembatan yang rusak. Direktur Preservasi Jalan Atyanto busono ikut turun langsung ke lokasi bencana demi bisa mempercepat perbaikan jembatan. “Kejadian menjelang subuh hari ini, memang kondisinya hujan deras semalaman sehingga banjir dan sungainya meluap. Memang secara lokasi, jembatan ini jaraknya sangat dekat dengan muara laut,” kata Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional PJN Wilayah III Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga Andri Irfan, Selasa 6/11/2018 tiga bentang jembatan sepanjang 127 meter itu, bentang tengah mengalami kerusakan akibat arus yang deras. Oleh karenanya, Ditjen Bina Marga mengirimkan rangka jembatan bailey dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan ke lokasi Jembatan Cipatujah panjangnya berkisar antara 70 hingga 80 meter. Irfan memprediksi, perbaikan jembatan yang menghubungkan Pamengpek, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Dok. Humas Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Material yang akan digunakan untuk membangun jembatan bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang roboh akibat diterjang arus deras pada Selasa 6/11/2018 lalu. Berdasarkan laporan KompasTV pada Minggu 11/11/2018, proses pemasangan jembatan darurat di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih terkendala karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya, arus deras masih terjadi di Sungai Ciandum. Di samping itu, tim pembangunan jembatan juga masih menunggu crane yang belum tiba di lokasi. Sementara itu, seluruh materi untuk pembangunan jembatan bailey sudah siap. Jembatan Cipatujah sendiri terletak di ruas jalan Cikaengan-Cipatujah, sekira 201 kilometer dari Bandung. Jembatan beton tersebut dibangun pada 2006. Awalnya, ia melanjutkan, jembatan itu merupakan milik pemerintah provinsi Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat. Selain membangun jembatan bailey, kata Irfan, ada kemungkinan jembatan akan ditangani secara permanen di kemudian hari karena kondisi kerusakan tersebut. Apalagi, jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan dengan jarak tempuh terdekat bagi masyarakat di dua kabupaten. Akibat Jembatan Cipatujah putus, masyarakat yang menggunakan kendaraan mesti memutar sejauh 125 kilometer dengan waktu tempuh sekira 4 jam 40 menit. Maka dari itu, tak ada alasan lagi bagi pemerintah, khususnya Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk segera merampungkan pembangunan jembatan bailey.
TANJUNGSELOR - Jembatan bailey yang dipasang di KM 40 ruas jalan nasional poros Berau (Kaltim)-Bulungan (Kaltara) yang longsor, beberapa waktu lalu, kini sudah bisa dilalui kendaraan. Pantauan
Kompas TV regional berita daerah Kamis, 21 Oktober 2021 1705 WIB CIANJUR, - Jembatan Leuwi Dahu penghubung antar kampung, di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jembatan yang baru selesai dibangun sejak tiga pekan terakhir ini, sempat viral di Media Sosial, mengingat, kondisi jembatan tersebut tidak bisa digunakan oleh Warga hingga terbengkalai, karena pembangunan nya tidak memiliki akses jalan masuk, sehingga Warga terpaksa menggunakan jembatan bambu yang dibuat oleh Warga. Jembatan yang dibangun di atas Sungai Cikored ini, merupakan akses penghubung antar Kampung di Desa Cibokor, yang menelan anggaran sebesar seratus sembilan puluh juta rupiah dari Dana Alokasi Umum, D-A-U. Warga merasa heran, jembatan tersebut dibuat untuk apa, mengingat, jembatan tersebut posisinya ada ditengah tengah, dan tidak ada akses untuk masuknya, sehingga Warga masih tetap saja menggunakan jembatan lama yang terbuat dari bambu dan kondisinya membahayakan, bahkan tidak sedikit Warga yang terjatuh ke sungai, karena jembatan tersebut jika dilintasi kurang seimbang hingga bergoyang. Warga juga mengaku, meski terbuat dari bambu, namun jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Kades setempat membenarkan, sejak tiga pekan terakhir, jembatan tersebut sudah selesai dibangun, namun hingga kini belum bisa dimanfaatkan oleh Warga, mengingat, tidak ada akses untuk masuk dan melintasnya. Kades menambahkan, pihaknya hanya sebagai penerima manfaat pembangunan jembatan tersebut, sementara untuk pembangunan sudah ditunjuk langsung oleh, P-U-P-R, Kabupaten Cianjur. Kades juga mengaku, jembatan tersebut merupakan satu satunya akses terdekat penghubung antar Kampung dan akses terdekat menuju Kantor Desa. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
aLWP.
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/288
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/540
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/512
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/455
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/424
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/57
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/109
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/398
  • jembatan cipatujah sudah bisa dilewati