ANALISAHARGA SATUAN PEKERJAAN PROYEK : PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH PDAM INTAN BANJAR PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA AIR BERSIH HDPE DIA. 500 MM - 2.725 METER & PIPA AIR BAKU HDPE DIA. 630 MM - 10 METER LOKASI : JL. 1,100 kg Besi profil / siku 0,040 org/hr Tukang besi 0,003 org/hr Kepala tukang 0,028 org/hr Pekerja 0,1355 lot

Jika sudah masuk ke dalam dunia pengadaan pasti kita tidak asing lagi dengan yang namanya Rencana Anggaran Biaya RAB. Dalam pelaksanaan proyek pemerintah maupun swasta seringkali dibutuhkan penyusunan Rencana Anggaran Biaya RAB agar diperoleh estimasi biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Perbedaan RAB dengan HPS adalah RAB pada TOR/KAK dan Standar Harga ditetapkan oleh Kepala Daerah dan hanya digunakan untuk menyusun anggaran, sedangkan Harga Perkiraan Sendiri HPS diperoleh dari hasil survei pasar terkini. Dalam penyusunan RAB dengan pagu anggaran tertentu harga yang dipakai adalah harga dari BPS+PPn+PPh+keuntungan 15%+inflasi 7% lebih cocok untuk penyusunan harga atau anggaran RKAP untuk tahun anggaran mendatang bukan untuk tahun anggaran berjalan. Selain itu, besaran inflasi juga tergantung pada besaran inflasi yang ditentukan oleh lembaga keuangan negara yang artinya setiap tahun tidak sama. Fungsi Rencana Anggaran Bangunan RAB Menyusun RAB sebelum mengerjakan proyek merupakan hal yang penting. Mengapa? RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek, mulai dari pemilihan penyedia/ kontraktor yang sesuai, pembelian barang/jasa, sampai pengawasan lelang agar berjalan sesuai dengan rancangan dan kesepakatan awal/kontrak. Tanpa adanya RAB, sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya dikarenakan pembelian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan, upah pekerja yang tidak terkontrol, pengadaan peralatan yang tidak tepat, dan berbagai dampak negatif lainnya. Tidak mau kan hal itu terjadi? Maka membuat RAB merupakan solusi yang Rincian yang Wajib Ada di dalam RAB Dalam pembuatan RAB ada beberapa item rincian pekerjaan yang dimasukkan ke dalam tabel, baik pengadaan barang maupun jasa. Berikut di bawah ini komponen rincian yang harus ada dalam RAB Uraian pekerjaan yang dibagi berdasarkan sub jenis pekerjaan. Contoh pekerjaan persiapan, galian, dan urugan dan pekerjaan pondasi beton. Hal ini tergantung jenis pekerjaan, jika pengadaan barang maka akan lebih sederhana, sedangkan pekerjaan jasa konstruksi dari setiap bagian uraian pekerjaan memiliki rincian pekerjaan lainnya yang lebih detail. Volume pekerjaan yang memiliki arti satuan yang digunakan untuk pengukuran suatu item barang/objek. Volume pekerjaan umumnya dapat dihitung dalam satuan meter persegi m2, meter kubik m3, atau unit.. Harga satuan pekerjaan yang dapat dipisah menjadi dua bagian, harga jasa atau harga jasa berikut materialnya. Setelah itu, kalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Total upah pekerja yang didapatkan dari biaya per jam x estimasi waktu pekerjaan x total pekerja. Total material bahan bangunan. Total atau jumlah harga yang didapatkan dari penjumlahan total upah dengan total material atau perkalian volume dengan total upah. Cara Menyusun RAB Pengadaan Barang/Jasa Menyusun RAB memang susah-susah gampang. Dikatakan gampang karena RAB sebenarnya hanya merupakan perkalian antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Dikatakan susah karena ada jenis pekerjaan misal konstruksi yang mengharuskan untuk mendaftar item pekerjaan/sub jenis pekerjaan untuk disertakan di dalam RAB. Oleh karena itu, dalam pembuatan RAB diperlukan ketelitian dalam pembuatannya. Mengacu pada penjelasan mengenai komponen yang harus ada di dalam RAB, ada lima langkah yang harus Anda perhatikan dalam menyusun RAB. 1. Mempersiapkan Gambar Kerja Detail DED Untuk pekerjaan konstruksi, gambar kerja detail atau biasa disebut detail engineering design DED dibutuhkan untuk beberapa keperluan proyek, termasuk dalam penyusunan RAB. Selain itu, DED ini nantinya juga bisa digunakan untuk mengurus keperluan pembuatan Izin Mendirikan Bangunan IMB, dan pembuatan Surat Perjanjian Kontrak Kerja SPK. Penggunaan gambar kerja pada RAB untuk proyek konstruksi diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan. Berbeda jika pelaksanaan proyek pengadaan barang, tidak dibutuhkan gambar kerja detail. Dengan mempersiapkan DED pada proyek konstruksi akan memudahkan untuk menghitung volume pekerjaan. DED inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item pekerjaan yang akan dihitung dalam penyusunan RAB. 2. Menghitung Volume PekerjaanSetelah semua item yang diperlukan terlist dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan. 3. Membuat dan Menentukan Harga Satuan PekerjaanUntuk pekerjaan konstruksi, harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan material. Kita hanya butuh untuk memasukkan harga berdasarkan harga survei pasar yang berlaku di daerah. Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan per tahun 2020 untuk pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp. per m2, pekerjaan rangka atap adalah Rp. per m2, dan pekerjaan pemasangan plafon adalah Rp. per m2. Namun, kita juga harus mengantisipasi adanya peningkatan harga apabila pekerjaan bangun atau renovasi belum dimulai. 4. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan Setelah volume dan harga satuan kerja sudah bisa ditemukan, maka langkah selanjutnya adalah mengalikan angka tersebut sehingga akan didapat jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan volume pekerjaan x harga satuan. Contohnya pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, Anda bisa menghitung volumenya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan pembuatan pondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. Rp. 5. Menghitung Keseluruhan Jumlah Total Masing-masing Sub Pekerjaan Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah menghitung jumlah total masing-masing sub pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan yang kemudian dikurangai dengan biaya RAB Lengkap Berikut di bawah ini contoh menyusun daftar Rencana Anggaran Biaya RAB. Atau Anda bisa mengunduhnya di sini. Dengan membuat RAB, biaya pekerjaan proyek bangun atau renovasi proyek pemerintah maupun swasta akan menjadi lebih jelas dan terperinci. RAB juga dapat membantu untuk memilih bahan bangunan sesuai dengan spesifikasi yang nantinya diharapkan. Padaartikel kali ini, kita memasuki bagian ke-2 dari 3 tahap perencanaan pembangunan rumah tinggal anda. Sebenarnya ada 4 tahapan dalam perencanaan pembangunan, yaitu : desain arsitektur bangunan, perthitungan volume pekerjaan, perhitungan analisa harga satuan, perhitungan RAB..

Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Lot Adalah Satuan Investasi Saham, Ini Penjelasan dan Manfaatnya! Lot Adalah Satuan Investasi Saham, Ini Penjelasan dan Manfaatnya! Pada dasarnya, lot adalah salah satu istilah yang terdapat di dalam dunia investasi saham. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dunia investasi saham selalu menarik untuk dibahas bagi siapa saja yang menekuninya. Di dalamnya terdapat banyak sekali hal yang bisa dikupas untuk menambah pengetahuan dan pemahaman kita. Di dalam saham, terdapat ketentuan yang harus kita ketahui dalam proses perdagangannya, yaitu pembelian saham dengan menggunakan satuan lot. Jadi, saham itu tidak bisa kita beli secara ketengan, namun ada paket satuan yang biasa disebut dengan lot. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian lot dan berbagai manfaat pembelian lot saham. Untuk itu, baca artikel tentang lot saham ini hingga selesai. Pengertian Lot Saham Adalah Lot adalah satuan atau ukuran yang menunjukkan jumlah unit instrumen keuangan yang diperjualbelikan di dalam pasar modal atau bursa saham. Penggunaan lot saham di dalam perdagangan dilakukan agar bisa menghitung nilai keuntungan dan juga kerugian di masa depan. Di dalam setiap kegiatan transaksi perdagangan saham, 1 lot saham menggambarkan jumlah satuan per kegiatan transaksi jual beli saham pada perusahaan tertentu. Berdasarkan ketetapan dan juga ketentuan BEI Bursa Efek Indonesia, per 6 Januari 2014 lalu, 1 lot saham diartikan dengan 100 lembar saham. Jumlah lembaran saham dalam satuan lot ini lebih rendah dari pada peraturan sebelumnya, yang mana 1 lot saham berjumlah 500 lembar saham. Walaupun lot menggambarkan jumlah lembaran saham, tapi kegiatan perdagangan saham tetap mengacu pada satuan lot, bukan per lembar. Itu artinya, minimal pembelian bukanlah per lembar saham, tapi 1 lot dengan nilai kontrak yang sebelumnya sudah ditentukan oleh badan otoritas negara. Untuk di Indonesia, pihak yang bertindak sebagai pengatur perdagangan saham adalah BEI Bursa Efek Indonesia. Baca juga Cara Memilih Buku Tentang Saham dan 6 Rekomendasi Bukunya Manfaat Lot Saham Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kegiatan transaksi saham di Indonesia dikendalikan dan dikontrol secara penuh oleh Pemerintah melalui BEI. Dalam peraturan terbaru yang diterbitkan oleh BEI, terdapat kelonggaran tentang satuan transaksi per lot yang mana didalamnya berisi jumlah lembar saham yang jauh lebih sedikit daripada aturan sebelumnya, yaitu 1 lot berisi 500 lembar saham dan berubah menjadi 1 lot berisi 100 lembar saham. Jumlah penurunan lembaran saham ini dilakukan agar perdagangan saham dinilai terjangkau, sehingga mampu menarik para investor baru untuk turut berpartisipasi secara aktif di dalam dunia pasar modal. Terdapat banyak sekali kalangan masyarakat di Indonesia yang ingin melakukan investasi saham namun terhalang dengan modal. Untuk itu, mereka tidak akan bisa ikut berinvestasi saham bila harus menyetorkan modal dananya dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Jika pada peraturan sebelumnya jumlah 1 lot saham adalah 500 lembar saham, maka investor harus menggelontorkan modal seharga 500 lembar saham. Kondisi tersebut sangat memberatkan para investor pemula yang tentunya masih kurang pengalaman dalam hal menganalisis pasar dan pergerakan saham. Saat ini, dengan adanya peraturan baru yang menetapkan bahwa 1 lot saham berjumlah 100 lembar saham, maka modal yang diperlukan untuk para investor pemula pun relatif lebih sedikit. Dengan begitu, diharapkan masyarakat umum yang mempunyai keterbatasan dalam hal modal bisa turut menikmati pengalaman dalam berinvestasi di dalam saham lokal. Sehingga, peraturan terkait lot saham ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan daya beli dan minat masyarakat umum pada perdagangan saham yang ada di pasar modal. Untuk sekarang, dengan hanya bermodalkan Rp setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk bergabung dan juga belajar untuk menjadi seorang investor saham. Contohnya, katakanlah ada seorang investor pemula yang tertarik membeli saham pada suatu perusahaan yang dijual dengan harga Rp per lembar sahamnya. Nah dalam hal ini, artinya investor pemula tersebut hanya harus mengeluarkan uang sebanyak Rp saja untuk membeli 1 lot saham dari perusahaan tersebut. Walaupun begitu, harus sama-sama kita garis bawahi bahwa ketentuan 1 lot sama dengan 100 lembar saham hanya berlaku untuk perusahaan yang melantai di BEI saja. Untuk di negara lain, 1 lot saham jumlah lembarannya bisa berbeda-beda. Selain itu, nilai dan juga harga saham pada setiap perusahaan yang melantai di BEI pun berbeda-beda. Oleh karena itu, harga untuk setiap 1 lot sahamnya pun berbeda-beda. Tips Berinvestasi Saham Bagi Pemula Dewasa ini, Anda sudah tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk menjadi seorang investor saham. Kenapa? karena hanya dengan modal Rp saja, Anda bisa ikut berinvestasi di pasar saham. Walaupun begitu, bukan artinya Anda bisa bersantai-santai dan menunggu hasil investasi. Anda harus tetap belajar dan meningkatkan pengetahuan Anda tentang investasi saham agar bisa menjadi seorang investor yang sukses dan juga mencapai kemandirian finansial yang diharapkan untuk masa depan. Sebagai seorang investor pemula, terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar modal yang Anda investasikan di pasar modal tidak sia-sia dan bisa mendapatkan keuntungan yang banyak. Berikut ini adalah tipsnya. 1. Banyak Belajar Menjadi seorang investor saham yang sukses akan dituntut mempunyai kemampuan yang cukup dalam melakukan analisa pergerakan pasar dan juga harga saham. Kenapa? karena pasar dan juga harga saham akan cenderung sensitif pada berbagai isu yang terjadi, baik itu dalam ruang lingkup lokal ataupun global. Nah, untuk meminimalisir resiko kerugian, Anda harus mengamati setiap faktor yang mampu mempengaruhi pergerakan pasar dan harga saham tersebut. Tapi sebagai seorang pemula. Anda harus terlebih dahulu mempelajari berbagai istilah yang terdapat di dalam investasi saham, seperti lot, bull market, bear market, dividen, dan berbagai jenis saham. Sehingga, kegiatan perdagangan yang Anda lakukan bisa jauh lebih efektif. 2. Mulai Dari Jumlah yang Kecil Harus Anda pahami dengan baik bahwa investasi saham adalah investasi yang memberikan risiko tinggi namun dengan potensi keuntungan yang juga tinggi. Untuk itu, jangan sampai salah dalam membeli dan juga mengelola investasi saham Anda, karena resikonya Anda bisa kehilangan semua aset yang sudah Anda keluarkan. Agar bisa menekan risiko yang bisa terjadi kapan saja, mulailah untuk berinvestasi dari jumlah yang terkecil lebih dulu. Tidak perlu terburu-buru dalam menginvestasikan semua aset yang Anda miliki di dalam suatu perusahaan. Anda bisa membagikannya dengan menempatkan dana tersebut ke beberapa perusahaan lainnya. Dengan mulai dari jumlah yang kecil dan membagikannya ke beberapa perusahaan, maka Anda bisa meminimalisir risiko kerugian dan juga kehilangan aset yang Anda investasikan. 3. Memilih Sekuritas yang Tepat Saat ingin berinvestasi saham, maka Anda diwajibkan untuk membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Rekening tersebutlah yang nantinya akan menjadi tempat penyimpanan dana untuk melakukan transaksi di pasar saham. Untuk itu, Anda harus memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan memiliki histori yang bagus. Anda bisa meminta rekomendasi perusahaan sekuritas yang baik pada rekan atau kerabat Anda yang sudah lebih dulu menekuni investasi saham atau membaca berbagai review perusahaan sekuritas tersebut di internet. 4. Cermat Dalam Memilih Saham Pilihlah saham dari emiten yang stabil agar harganya tidak bergerak terlalu fluktuatif. Saham yang berasal dari perusahaan perbankan dan consumer goods adalah saham yang sangat disarankan untuk pemula. Kenapa? karena perusahaan tersebut terlibat dengan bisnis yang digunakan oleh kegiatan sehari-hari masyarakat. Selain itu, keuntungan yang diraih oleh perusahaan tersebut pun selalu meningkat tiap tahun, yang artinya harga saham perusahaan tersebut tetap stabil. Walaupun tiba-tiba harga saham tersebut menurun, maka waktu yang dibutuhkan untuk normal kembali cenderung singkat. Jenis saham yang seperti inilah yang sesuai untuk investasi jangka panjang. 5. Hindari Berhutang Bila Anda baru memulai investasi saham, maka hindarilah menggunakan dana dari hasil pinjaman utang. Siapkanlah dana khusus dari penghasilan Anda agar nantinya tidak menambah beban utang. Rutinlah dalam melakukan investasi setiap bulan. Walaupun pada mulanya memang kecil, namun nilai investasi Anda akan perlahan-lahan bertambah bila dilakukan secara konsisten. Baca juga Hedging Adalah Istilah yang Penting Dalam Dunia Investasi Penutup Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang lot saham. Setelah memperoleh informasi terkait lot saham dan cara melakukan investasi saham untuk pemula, apakah Anda ingin segera memulainya? Sebelum memulainya, ingat selalu untuk merencanakan keuangan Anda dengan baik dan mencatat laporan keuangan Anda setiap bulannya agar Anda bisa membuat keputusan investasi yang tepat. Laporan keuangan ini tidak hanya berguna untuk individu saja, namun juga berguna untuk perusahaan, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Untuk perusahaan, laporan keuangan ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi finansial dan membuat keputusan bisnis yang baik di masa depan. Untuk Anda para pebisnis yang masih menggunakan cara manual dalam membuat laporan keuangan, beralihlah dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Karena dengan menggunakan software ini, Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan strategi bisnis Anda. Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul yang akan membuat bisnis Anda bergerak lebih efisien. Penasaran? Silahkan klik banner di bawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari tanpa biaya apapun. Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link

Fasilitaslot number digunakan jika anda mempunyai produk-produk dengan masa kadaluarsa seperti makanan dan obat-obatan. berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan dalam setiap fase dan pendapatan yang diterima pada setiap fase pengerjaan proyek. C2. Multi Satuan. namun untuk transaksi penjualan anda menjualnya dalam satuan KG dan Gr

Pengertian Nilai Kontrak Contract Size. Ada dua Nilai kontrak atau contract size yang umum berlaku pada bank atau pialang untuk transaksi margin trading yaitu reguler contract atau kontrak standar dengan nilai satuan mata uang dan mini contract atau kontrak kecil dengan nilai satuan mata pada margin trading dilakukan dalam satuan lot. Satu lot setara dengan besarnya contract size. Untuk kontrak standar, satu lot = satuan mata uang, sedangkan untuk kontrak kecil, satu lot = satuan mata Soal Perhitungan Transaksi Pada Nilai Kurs EUR/ kontrak standar = EUR kontrak untuk volume 1 lot = 1 x EUR = EUR kontrak untuk volume 0,1 lot = 0,1 x EUR = EUR kontrak kecil = EUR kontrak untuk volume 1 lot = 1 x EUR = EUR kontrak untuk volume 0,1 lot = 0,1 x EUR = EUR Soal Perhitungan Transaksi Pada Nilai Kurs USD/ kontrak standar = USD kontrak untuk volume 1 lot = 1 x USD = USD kontrak untuk volume 0,1 lot = 0,1 x USD = USD kontrak kecil = USD kontrak untuk volume 1 lot = 1 x USD = USD kontrak untuk volume 0,1 lot = 0,1 x USD = USD Berjangka, Lembaga Kliring, Pialang BerjangkaRingkasan. Pada bursa berjangka tidak ada pasar sekunder untuk perdagangan kontrak berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer, dan setiap kontrak ...Contoh Perhitungan Transaksi Margin Trading Valuta Asing, Valas, Mata Uang Asing, ForexPada transaksi margin trading, nasabah dapat melakukan transaksi beli maupun jual tanpa harus memperhatikan jenis mata uang yang ada dalam rekening margin...Initial Margin, Maintenance Margin, Margin Call, Margin DepositeInitial Margin. Nasabah bisa melakukan transaksi margin trading , jika dalam rekening margin terdapat sejumlah dana yang dianggap cukup yang dipersyaratkan ...Menghitung Nilai Point, Pip Dalam Forex Margin TradingMenghitung Point Kurs Notasi XXX/USD. Untuk mata uang yang ditransaksikan dengan Dollar Amerika, dan penulisan USD dibelakang garis miring ”/” sepert...Nilai Kontrak Dan Nilai Lot Pada Margin TradingPengertian Nilai Kontrak Contract Size. Ada dua Nilai kontrak atau contract size yang umum berlaku pada bank atau pialang untuk transaksi margin trading...Pengertian Margin TradingPengertian dan Contoh Margin Trading . Margin trading merupakan suatu produk jasa perbankan yang dikelompokan sebagai produk derivatif atau instrumen...Pengertian Transaksi Margin Trading Valuta AsingPengertian dan Contoh Transaksi Margin Trading. Margin trading valuta asing atau mata uang asing atau forex dapat diartikan sebagai transaksi jual beli...Pengertian, Cara Menghitung, Menentukan Pivot Point Pada Trading ValasDefinisi Pengertian Pivot Point. Pivot point merupakan suatu harga yang dapat merepresentasikan pergerakan harga secara keseluruhan dari periode sebelumnya. ...Pengertian Nilai Kontrak Contract Size dengan transaksi margin trading dan reguler contract atau kontrak standar. Nilai reguler contract atau nilai mini contract kontrak kecil atau satuan lot. Satu lot adalah Contoh Soal Perhitungan Transaksi Pada Nilai Kurs EUR/USD. Nilai kontrak standar EURO adalah Nilai kontrak untuk volume 1 lot,Nilai kontrak kecil EURO dan Contoh Soal Perhitungan Transaksi Pada Nilai Kurs USD/JPY. Nilai kontrak standar USD dan Nilai kontrak untuk volume 1 lot USD adalah Nilai kontrak kecil USD . analisaperhitungan harga satuan.Sumber data dalam penelitian ini adalah 8 orang yang terdiri dari pemilik Thisresearch was motivated by a lot of demands of contract change order addendum in the related agency. From this research, researcher was expected to be able to describe the elements of main cause of Proyek pada prioritas ke - 1
Lot memiliki 3 memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga lot dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang termasuk dalam ragam bahasa memiliki arti dalam bidang ilmu perindustrian dan kerajinan. Lot Nomina kata benda Kelompok satuan hasil produksi yang dibuat dengan kondisi yang sama dan berasal dari bahan yang samaUndianLotre Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata lot adalah kelompok satuan hasil produksi yang dibuat dengan kondisi yang sama dan berasal dari bahan yang sama. Arti lainnya dari lot adalah undian.
DAFTARHARGA SATUAN PEKERJAAN PROYEK : SOLIA BOUTIQUE HOTEL LOKASI : JL. DR. RAJIMAN 525 LAWEYAN-SURAKARTA PEKERJAAN : STRUKTURE-ARSITEKTURE-MEP NO URAIAN PEKERJAAN SAT HARGA SATUAN (Rp) HARGA SATUAN PEKERJAAN STRUKTURE Pekerjaan balok1 m³ 965,250.00beton 2 Pekerjaan kolom m³ 1,015,250.00beton 3 Pekerjaan plat m³ 965,250.00beton JAKARTA — Rencana Bursa Efek Indonesia BEI untuk menurunkan jumlah saham dalam hitungan satu lot masih bergulir. Perubahan ini diharapkan bisa mengakomodasi masuknya investor-investor pahami apa sebenarnya satuan lot saham?Lot atau round lot merupakan satuan yang dipakai dalam perdagangan saham di pasar modal. Perdagangan di pasar reguler maupun pasar tunai harus dalam satuan lot atau kelipatannya. Mengacu pada regulasi saat ini, 1 lot terdiri atas 100 ilustrasi, jika saham A memiliki harga Rp100 per saham, maka modal minimal yang harus disiapkan investor untuk membelinya adalah untuk memperoleh 1 lotnya. Jika jumlah saham dalam satu lot diturunkan menjadi 50 atau 10, maka modal yang disiapkan investor menjadi lebih kecil untuk pembelian 1 lot. Yakni masing-masing atau untuk setiap jumlah saham dalam 1 lot bisa berdampak pada peningkatan jumlah frekuensi perdagangan. Saat ini, BEI mencatat rata-rata transaksi harian mencapai 1,5 juta kali. Sementara itu, kapasitas mesin pencatatan perdagangan BEI sebesar 7,5 juta kali per JugaBEI Mau Ubah Satuan Lot Saham, Ini UpdatenyaTop! Laba Bersih BEI Melonjak 79,55 Persen pada 2021“Ini sesuatu yang memang akan kami usulkan ke OJK. Karena [saat ini] 1 lot 100 lembar, kalau kita buat 1 lot 10 lembar atau 1 lembar akan membuat pasar makin terjangkau, terutama bagi pemodal-pemodal yang kantongnya relatif masih kecil seperti pelajar dan pemula,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo pada webinar LPPI pekan jumlah saham salam 1 lot bukan kali pertama dilakukan di pasar modal Indonesia. Pada 2014 silam, BEI juga melakukan perubahan satuan lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar saham. Dengan perubahan tersebut, maksimum volume order di pasar reguler dan pasar tunai berubah dari menjadi lot. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Biayatotal persediaan yang dihasilkan oleh metode Lot For Lot adalah sebesar Rp. 1.256.210,- untuk keseluruhan material yang ditinjau. Jika dibandingkan dengan perencanaan proyek, metode Lot For Lot pun menghasilkan biaya total persediaan kumulatif lebih minimum, yakni sebesar Rp. ,-, lebih hemat Rp. 3.586.000,- atau sekitar 0.12% Abstrak Salah satu faktor mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi adalah pengadaan material ke lokasi. Keterlambatan datangnya material konstruksi yang menyebabkan stockout persediaan material saat akan digunakan membuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi total waktu pelaksanaan serta biaya proyek. Penentuan tingkat persediaan yang tepat dapat diaplikasikan dengan mengunakan metode Material Requirement Planning MRP. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ukuran pemesanan dan biaya pengadaan material yang paling efisien dari dua teknik lotsizing yaitu teknik Period Order Quantity POQ dan teknik Economic Order Quantity EOQ pada Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Proses yang terdapat dalam MRP meliputi netting, lotting, offsetting, dan explosion. Metode MRP diterapkan pada proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan USK, dengan menghitung jumlah kebutuhan material berdasarkan data Rencana Anggaran Biaya RAB, Analisis Harga Satuan AHS, dan jadwal pelaksanaan terhadap 28 dua puluh delapan material di lokasi proyek. Berdasarkan dari teknik yang dianalisa, teknik lotsizing yang menghasilkan biaya total paling ekonomis untuk semua material adalah teknik Periodic Order Quantity POQ dengan biaya sebesar Rp. Sedangkan yang mempunyai biaya pengadaan material sangat tinggi ditunjukkan oleh teknik EOQ, Rp. artinya biaya yang dikeluarkan lebih kecil yaitu Rp. 97%. Kata Kunci Gedung Universitas Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Abstract One of the factors influencing the continuity running of a construction project is material procurement to the site. The delay in the arrival of construction materials which causes a stockout of material supplies when they will be used makes the work delayed. This can indirectly affect the total implementation time and project costs. by using the Material Requirement Planning method. The purpose of this study was to determine the order size and the most efficient material procurement costs from the two lotsizing inventory control techniques, namely the Period Order Quantity POQ and the Economic Order Quantity EOQ at Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala in Banda Aceh city. The processes contained in MRP is netting, lotting, offsetting, and explosion. The MRP method is applied to the Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala project, by calculating the amount of material needed based on the Budget Plan data, Unit Price Analysis, and the project schedule which includes its 28 materials. Based on the analyzed technique, the lotsizing technique that produces the most economical total cost for all materials is the Periodic Order Quantity POQ technique with a cost of Rp. 9,850, while those who have very high material procurement costs are indicated by the EOQ technique, Rp. 9, meaning that the costs incurred are smaller, namely Rp. 97%. Keywords Building University of Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani APLIKASI TEKNIK LOT SIZING PADA PROYEK GEDUNG LABORATORIUM KEBENCANAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Erwin Lingga1, Mubarak2, Cut Zukhrina Oktaviani3 1, 2, 3 Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Teuku Nyak Arief, Kopelma, Darussalam, Banda Aceh Email erwinlingga1980 1 mubarak 2 3 Corresponding Author erwinlingga1980 DOI Received July 2021 / Revised August 2021 / Accepted September 2021 Abstrak Salah satu faktor mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi adalah pengadaan material ke lokasi. Keterlambatan datangnya material konstruksi yang menyebabkan stockout persediaan material saat akan digunakan membuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi total waktu pelaksanaan serta biaya proyek. Penentuan tingkat persediaan yang tepat dapat diaplikasikan dengan mengunakan metode Material Requirement Planning MRP. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ukuran pemesanan dan biaya pengadaan material yang paling efisien dari dua teknik lotsizing yaitu teknik Period Order Quantity POQ dan teknik Economic Order Quantity EOQ pada Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Proses yang terdapat dalam MRP meliputi netting, lotting, offsetting, dan explosion. Metode MRP diterapkan pada proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan USK, dengan menghitung jumlah kebutuhan material berdasarkan data Rencana Anggaran Biaya RAB, Analisis Harga Satuan AHS, dan jadwal pelaksanaan terhadap 28 dua puluh delapan material di lokasi proyek. Berdasarkan dari teknik yang dianalisa, teknik lotsizing yang menghasilkan biaya total paling ekonomis untuk semua material adalah teknik Periodic Order Quantity POQ dengan biaya sebesar Rp. Sedangkan yang mempunyai biaya pengadaan material sangat tinggi ditunjukkan oleh teknik EOQ, Rp. artinya biaya yang dikeluarkan lebih kecil yaitu Rp. 97%. Kata Kunci Gedung Universitas Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Abstract One of the factors influencing the continuity running of a construction project is material procurement to the site. The delay in the arrival of construction materials which causes a stockout of material supplies when they will be used makes the work delayed. This can indirectly affect the total implementation time and project costs. by using the Material Requirement Planning method. The purpose of this study was to determine the order size and the most efficient material procurement costs from the two lotsizing inventory control techniques, namely the Period Order Quantity POQ and the Economic Order Quantity EOQ at Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala in Banda Aceh city. The processes contained in MRP is netting, lotting, offsetting, and explosion. The MRP method is applied to the Disaster Laboratory Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Building University of Syiah Kuala project, by calculating the amount of material needed based on the Budget Plan data, Unit Price Analysis, and the project schedule which includes its 28 materials. Based on the analyzed technique, the lotsizing technique that produces the most economical total cost for all materials is the Periodic Order Quantity POQ technique with a cost of Rp. 9,850, while those who have very high material procurement costs are indicated by the EOQ technique, Rp. 9, meaning that the costs incurred are smaller, namely Rp. 97%. Keywords Building University of Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity 1. Latar Belakang Pada suatu proyek konstruksi, pengadaan material merupakan salah satu modal kerja yang cukup penting sebab sebagian besar sumber daya material digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material akan efisien dan efektif apabila tersedianya material pada saat dibutuhkan. Dalam pelaksanaan proyek, penggunaan material harus sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditetapkan Limbong et al., 2013. Proses dalam manajemen material antara lain pemilihan bahan, pemilihan pemasok barang, pembelian bahan, pengiriman bahan, penerimaan bahan, penyimpanan bahan, dan pengeluaran bahan Siswanto & Dewi, 2018. Salah satu metode perencanaan yang dapat digunakan dalam merencanakan kebutuhan material pada suatu proyek yaitu Material Requirement Planning MRP suatu metode perencanaan untuk menentukan material-material apa yang harus dibeli, kuantitas yang dibutuhkan, dan waktu material-material tersebut dibutuhkan. Metode MRP adalah teknik menentukan kuantitas dan waktu pembelian item permintaan dependent yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jadwal material Mariana, 2017. Metode MRP merupakan sebuah teknik permintaan dependent yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan, dan jadwal material induk untuk menentukan kebutuhan material Suudi & others, 2021. Proyek konstruksi Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK merupakan proyek konstruksi berskala besar yang tentunya menggunakan berbagai jenis bahan material dengan jumlah yang besar. Penelitian ini melibatkan manajemen konstruksi dengan mengaplikasikan metode MRP atau disebut dengan teknik lotsizing diantaranya teknik Economic Order Quantity EOQ, teknik Period Order Quantity POQ yang dapat menghasilkan jumlah pesanan yang optimal dan memberikan total biaya persediaan minimum. Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai ialah menentukan jumlah kebutuhan material sebelum proses MRP pada pekerjaan serta mengetahui terbentuknya sistem penjadwalan pengadaan material yang optimal dengan metode MRP. 2. Metode Penelitian Manajemen material didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan mutu material, jumlah material dan penempatan peralatan yang tepat waktu, harga yang baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun proses dalam manajemen material antara lain pemilihan bahan, pemilihan pemasok barang, pembelian bahan, pengiriman bahan, Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani penerimaan bahan, penyimpanan bahan, dan pengeluaran bahan Iqbal et al., 2017, sedangkan jenis model utama dalam manajemen persediaan, yaitu model untuk persediaan independent dan model persediaan dependent Imam, 2009. Model persediaan independent adalah model penentuan jumlah pembelian material yang bersifat bebas, biasanya diaplikasikan untuk pembelian persediaan di mana permintaannya bersifat kontinyu dari waktu ke waktu dan bersifat konstanyaitu Economic Order Quantity EOQ, Jumlah pesanan periode atau Period Order Quantity POQ. Model persediaan dependent adalah model penentuan jumlah pembelian atau penyediaan material yang sangat tergantung kepada jumlah material akhir yang harus dibuat dalam suatu periode material tertentu. Model penentuan jumlah pembelian atau penyediaan dapat didekati dengan Material Requirement Planning MRP. Salah satu fungsi manajemen material yang sangat penting adalah pengendaliaan persediaan. Apabila suatu perusahaan menanamkan terlalu banyak dana pada persediaan, hal tersebut akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan Imam, 2009. Material Requirement Planning adalah suatu konsep dalam manajemen material yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses material Astana & Nyoman, 2007. Dalam hubungan ini terdapat 3 Tiga faktor penting, yaitu masukkan input , keluaran output, dan proses Suudi & others, 2021. MRP adalah sistem pengendalian dan perencanaan persediaan yang bergantung pada permintaan yang menjadwalkan jumlah yang tepat dari semua material yang dibutuhkan untuk mendukung produk akhir yang diinginkan Dipohusodo, 1995. Jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ merupakan jumlah atau volume pembelian yang paling ekonomis untuk satu kali pembelian. Untuk mendapatkan nilai EOQ ada suatu rumus pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan Indrajit & Djokopranoto, 2002 yaitu  1 di mana; Q* Jumlah pemesanan ekonomis tiap pesan Economic Order Quantity D Jumlah kebutuhan rata-rata dalam satu periode requirement A Biaya pemesanan tiap pesan ordering cost C Biaya penyimpanan tiap satuan barang carrying cost Jumlah pesanan periode atau Period Order Quantity POQ suatu pesanan dengan interval ekonomi dihitung menggunakan rata-rata tingkat biaya permintaan dan dibulatkan kepada bilangan bulat yang paling dekat atau lebih besar dari nol. Kuantitas masing-masing pesanan diproyeksikan pada kebutuhan yang diperlukan Rosita et al., 2018, Persamaan sebagai berikut   . 2 Keterangan EOI Interval pesanan ekonomi di dalam suatu periode C Biaya pemesananan dalam setiap pemesanan H Persentase biaya simpan per periode P Harga pembelian per unit R Rata-rata permintaan pada setiap periode Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Gambaran umum mengenai pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala ini dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nama Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala 2. Jenis Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium 3. Lokasi Proyek Gampong Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala - Kota Banda Aceh 2. Pemilik Proyek PPK Universitas Syiah Kuala 3. Kontraktor Pelaksana PT. Perdana Dinamika Persada 4. Konsultan Perencana PT. Kimcipta Persada Sejahtera 5. Konsultas Pengawas CV. Ceudah Consultant 6. Masa Pelaksanaan 283 hari kelender Data kuantitatif berupa data yang bersifat angka atau bilangan, dalam penelitian ini data kuantitatif yang digunakan meliputi data material, Bill of Material, lead time, data persediaan, dan biaya-biaya persediaan. Sedangkan, data kualitatif merupakan data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa angka atau bilangan. Data sekunder adalah data pendukung yang diambil dari kontraktor pelaksana konstruksi, data tersebut berupa 1. Jadwal Pelaksanaan Proyek, perlu direncanakan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dalam suatu perencanaan waktu dan penggunaan jumlah tenaga kerja diperlukan analisis harga satuan sebagai pedoman dalam perencanaan tersebut 2. Rencana Anggaran Biaya RAB, dalam tahap perencanaan, penentuan RAB yang akan dikeluarkan untuk penyelesaian proyek. Satuan terkecil dari rencana anggaran biaya adalah harga satuan pekerjaan dimana harga satuan tersebut didapatkan dari perkalian antara koefisien tenaga kerja, bahan, dan alat dengan upah tenaga kerja atau harga bahan dan alat. 3. Analisa harga satuan pekerjaan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan biaya proyek, setelah kuantitas pekerjaan. Dalam proses menghitung biaya proyek, maka kuantitas pekerjaan yang telah selesai dihitung akan ditransfer ke dalam nilai uang melalui harga satuan. Adapun langkah-langkah mendasar pada proses pengolahan metode MRP menurut adalah sebagai berikut 1. Eksplosion perhitungan kebutuhan kotor merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item / komponen yang lebih bawah. 2. Netting perhitungan kebutuhan bersih adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih yang dasarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan. Masukan yang diperlukan dalam proses perhitungan kebutuhan bersih ini adalah Kebutuhan kotor Gross Requirement, yang merupakan jumlah kebutuhan yang akan dikonsumsi untuk tiap periode selama periode perencanaan. 3. Lotting penentuan ukuran lot adalah proses perhitungan besarnya pesanan optimum suatu bahan berdasarkan kebutuhan bersih hasil perhitungan netting. Proses lotting erat hubungannya dengan penentuan jumlah bahan yang harus Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani dipesan atau disediakan. Proses lotting sendiri amat penting dalam rencana kebutuhan bahan, sehingga penggunaan dan pemilihan teknik yang tepat sangat mempengaruhi keefektifan rencana kebutuhan bahan. 4. Offsetting penetapan besarnya lead time bertujuan untuk menentukan saat yangtepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya lead time. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode MRP. Proses menentukan jumlah pesanan tiap komponen yang didasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Lotting yaitu a. Jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ b. Jumlah pesanan periode atau Periodic Order Quantity POQ. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil Gambaran Proyek Salah satu proyek pembangunan gedung yang sedang berjalan saat ini adalah Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Gedung ini mulai di bangun sejak 16 Desember 2019 dan direncanakan selesai pada tahun 2020. Konstruksinya terdari 3 tiga lantai. Material yang Dikendalikan a. Semen Persediaan dan penggunaan semen permintaan semen dilakukan dengan beberapa cara antara lain dikirim langsung ke lapangan yaitu semen untuk adukan ready mix beton read-mix untuk acian kolom dan sloof. b. Pasir Pasir yang digunakan dengan kriteria sisa di atas ayakan 4 mm harus minimum 2 % berat, di atas ayakan 1 mm harus minimum 10 % berat dan sisa di atas ayakan mm harus berkisar antara 80 % sampai 90 % dari berat. Untuk pasokan pasir setiap harinya untuk pengadaan material finishing dalam kondisi slow down. Persediaan pasir tersebut disimpan langsung dalam gudang. c. Besi Pasokan besi dengan harga Rp. untuk besi beton polos, sedangkan Rp. untuk besi beton ulir. Besi tulangan yang digunakan adalah besi dengan ukuran besi D14, besi D16, besi Ø8, besi Ø10, besi Ø12 Struktur Material Bill of Materials Bill of Material adaiah suatu laporan yang berisi tentang keterangan mengenai semua bahan material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Struktur produk ini memiliki empat tingkat peninjauan yaitu level 0, 1, 2 dan 3. Produk yang berada pada level 0 yaitu struktur lantai 1, 2, dan 3 merupakan produk akhir dari struktur ini, sedangkan produk yang berada di bawahnya merupakan komponen penyusunnya. Pengadaan material yang akan direncanakan adalah material penyusun pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran. Dalam hal ini material yang akan diperhitungkan adalah material-material utama seperti semen, pasir dan besi tulangan. Perencanaan Biaya Material Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat dari adanya persediaan material. Biaya pembelian material adalah Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani biaya yang dikeluarkan untuk membeli material. Sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data harga material Granit Polished Uk. 60x60 cm 3 pcs Granit Uk. 10x60 cm 18 pcs Keramik Uk. 30 x 30 cm Ex. Roman 11 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Biaya pemesanan adalah semua biaya pengeluaran yang timbul dari usaha untuk mendatangkan material dari luar proyek. Biaya pemesanan pada proyek ini meliputi biaya telekomunikasi dan biaya administrasi meliputi biaya telekomunikasi, Seperti Pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya pemesanan Biaya Telepon biaya untuk melakukan pemesanan material Biaya dokumen teks Biaya Pengiriman list material Biaya admin Biaya pencatatan dan pendataan material Biaya penyimpanan yang diperhitungkan berupa biaya karena memiliki persediaan inventory dan biaya kerusakan atau penyusutan. Biaya persediaan inventory dapat diukur dengan suku bunga bank sebesar per tahun berdasarkan suku bunga BI 2020 dan Maret 2021. Adapun perhitungan biaya penyimpanan material per hari adalah sebagai berikut Material Besi   Material Besi   Perhitungan Metode Lotsizing Analisa perhitungan jumlah pesanan material optimum ini meliputi perhitungan penentuan ukuran lot lotzising dan waktu rencana pemesanan offseting. Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan material per periode. Proses offsetting bertujuan untuk menentukan waktu rencana pemesanan guna dapat dilihat Pada Tabel 3. Tabel. 3. Perhitungan output metode lotsizing Teknik Economic Order Quantity EOQ Teknik Period Order Quantity POQ. Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Granit Polished Uk. 60x60 cm Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Penggunaan Lot Sizing yang Paling Efektif Berdasarkan tabel - tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua metode memiliki total biaya yang sama, sedangkan teknik Economic Order Quantity dan memiliki total biaya yang lebih mahal dibandingkan teknik Fixed Order Quantity. Dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi metode lotsizing Jumlah Total Biaya Persediaan Rp Jumlah Total Biaya Persediaan Rp Dolken Kayu Ø 8-10 cm / 4 m Granit Polished Uk. 60x60 cm 3 pcs Granit Uk. 10x60 cm 18 pcs Keramik Uk. 30 x 30 cm Ex. Roman 11 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Pembahasan Secara umum, Metode MRP memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan MRP antara lain memberitahu kapan memperlambat akan sebaik mempercepat, menunda atau membatalkan pesanan, mengubah kuantitas pesanan, memajukan atau menunda batas waktu pesan, dan membantu perencanaan kapasitas. Sedangkan kekurangan MRP ialah jika terdapat data salah pada data persediaan, bill material/master schedule juga akan menghasilkan data salah. Kegagalan dalam mengaplikasikan MRP biasanya disebabkan oleh kurangnya komitmen pada manajemen material. Dalam penelitian ini, cara menerapkan langkah-langkah dalam sistem MRP mulai dari proses kebutuhan kotor ekplosion, kebutuhan bersih netting, ukuran pemesanan lotting, dan waktu pemesanan offsenting. Kebutuhan kotor merupakan jumlah setiap item yang dibutuhkan untuk dikonsumsi. Kebutuhan kotor untuk tiap komponen merupakan gabungan dari rencana periode dan jadwal induk produksi. Data yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan kotor material per periode ini meliputi jadwal induk produksi dan kebutuhan material total. Perhitungan kebutuhan bersih ini diperlukan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih material. Jumlah kebutuhan bersih merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan, sehingga dapat diketahui untuk jumlah kebutuhan bersih dengan jumlah kebutuhan kotor. Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting ini digunakan untuk level paling bawah yaitu material dari proses explosion. Teknik penentuan ukuran pesanan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain teknik jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ dan teknik jumlah pesanan periode atau Periodic Order Quantity POQ. Dengan MRP menggunakan teknik pemesanan menghasilkan biaya persediaan EOQ Rp. dan POQ Rp Pada proses akhir sistem MRP dalam penelitian ini yaitu offsetting, perusahaan akan dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan barang dengan membuat tabel MRP yang sesuai atau berdasarkan oleh lead time dan langkah sebelumnya netting dan lotting. Proses offsetting bertujuan untuk menentukan waktu rencana pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih agar material dapat tersedia tepat waktu pada saat dibutuhkan. Waktu rencana pemesanan diperoleh dengan memperhitungkan besarnya leadtime pengadaan suatu material. Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Tabel MRP akan memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai waktu pemesanan yang tepat untuk tiap material, sehingga tidak akan terjadi penghentian proses produksi karena keterlambatan barang atau kekurangan barang akan tetapi cenderung memilih untuk menggunakan teknik Fixed Order Quantity karena bertujuan mendapatkan solusi optimal untuk jumlah unit pemesanan selama waktu yang telah ditentukan. 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi persediaan barang ini menggunakan teknik Periodic Order Quantity POQ merupakan metode pemesanan material yang menghasilkan biaya pengadaan material yang paling rendah, karena hasil akhir total biaya persediaan untuk tiap material secara keseluruhan lebih kecil jika dibandingkan dengan menggunakan Teknik Economic Order Quantity EOQ. Aplikasi sistem informasi pengadaan material pada proyek konstruksi gedung laboratorium kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK dengan menerapkan metode Material Requirement Planning MRP lebih baik menggunakan metode Lot Sizing. Saran Dalam penerapan metode MRP pada suatu proyek yang harus diperhatikan adalah pemilihan teknik lot-sizing yang sesuai dengan keadaan proyek guna mendapatkan hasil yang memuaskan. Teknik lot-sizing Fixed Order Quantity didasarkan pada perhitungan yang realistis sehingga dapat meminimalisasi persediaan bahan maupun biaya persediaan dalam suatu proyek Ucapan Terimakasih Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini, sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik Daftar Kepustakaan Astana, I. N. Y., & Nyoman, I, 2007. Perencanaan persediaan bahan baku berdasarkan metode MRP Material Requirements Planning. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 112, 184–194. Dipohusodo, Istimawan, 1995. Manajemen Proyek & Konstruksi Jilid 1. Badan Penerbit Kanisius, Yogyakarta Heizer, Jay & Renderbarry, 2015. Manajemen Operasi Manajemen keberlangsungan dan rantai pasokan, Edisi 11. Salemba empat, Jakarta Imam, K, 2009. Manajemen Persediaan. Tidak Dipublikasikan. Buku Ajar. Jember Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R, 2002. The concept of Supply Chain Management New Ways of Looking at Goods Supply Chain. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Iqbal, T., Aprizal, D., & Wali, M, 2017. Aplikasi Manajemen Persediaan Barang Berbasis Economic Order Quantity EOQ. Jurnal JTIK Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 11, 48–60. Limbong, I., Tarore, H., Tjakra, J., & Walangitan, D. R. O, 2013. Manajemen Pengadaan Material Bangunan dengan Menggunakan Metode MRP Material Requirement Planning Studi Kasus Revitalisasi Gedung Kantor BPS Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statik, 16. Lolo, C. A, 2017. Perencanaan Persediaan Material Proyek Dengan Metode Lot-Sizing. Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar. Mariana, I, 2017. Penerapan Metode Material Requirement Planning MRP dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Biji Plastik untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada PT UNISON JAYA di Tangerang. Business Management Journal, 42. Rosita, R., Hufron, M., & ABS, M. K, 2018. Penerapan Metode Just In Time JIT untuk Meningkatkan Efisiensi Persediaan Bahan Baku pada Home Industry “MULYA COLLECTION” JOMBANG. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 702. Siswanto, A. B., & Dewi, K, 2018. Penerapan Manajemen Material pada Proyek Konstruksi di SUMBA Studi Kasus di Kabupaten Sumba Tengah. Jurnal Teknik Sipil, 8. Suudi, M. Y., & others, 2021. Pengaruh Bahan Baku dan Manajemen Rantai Pasokan terhadap Proses Produksi PT. NIRO CERAMIC NASIONAL INDONESIA. Jurnal Ekonomi Dan Industri, 221. Copyright c Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani ResearchGate has not been able to resolve any citations for this b s t r a c tInventory management is an activity undertaken by a company that is needed in making decisions so that the need for materials or goods for the purposes of the company's activities both production and sales can be met optimally with the least risk possible. Over-inventory is wasteful because it causes too high loads for storage and maintenance during storage at the warehouse. This research tries to build an inventory application by applying EOQ Economic Order Quantity method as the base of development. This research method is divided into three stages, namely data collection pre-development, development and implementation, and data collection post-development. The result of this research is inventory application with EOQ Probabilistic method with emphasizing result with graph form to facilitate company owner in making decision. Inventory management system built using HTML, CSS, Jquery, Java Script, JSON, AJAX, Boostrap as a media in interface design. While PHP as the server side and MySQL as the Inventory Management, Economic Order Quantity EOQ a b s t r a kManajemen persediaan barang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang diperlukan dalam membuat keputusan sehingga kebutuhan akan bahan ataupun barang untuk keperluan kegiatan perusahaan baik produksi maupun penjualan dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko yang sekecil mungkin. Persediaan yang terlalu besar over stock merupakan pemborosan karena menyebabkan terlalu tingginya beban-beban biaya guna penyimpanan dan pemeliharaan selama penyimpanan di gudang. Penelitian ini mencoba membangun sebuah aplikasi persediaan dengan menerapkan metode EOQ Economic Order Quantity sebagai dasar pengembangan. Metode penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan, yaitu pengumpulan data pra pengembangan, pengembangan serta implementasi, dan pengumpulan data pasca pengembangan. Hasil dari penelitian ini merupakan aplikasi persediaan dengan metode EOQ Probabilistik yang dengan menitikberatkan hasil dengan bentuk grafik untuk mempermudah pemilik perusahaan dalam mengambil keputusan. Sistem manajemen persediaan yang dibangun dengan mengunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, Jquery, Java Script, JSON, AJAX, Boostrap sebagai media dalam perancangan antar muka. Sedangkan PHP sebagai server side dan MySQL sebagai KunciAplikasi, Manajemen Persediaan Barang, Berbasis Economic Order Quantity EOQIsabela Marianap> One of the most important things in production activity is how to manage a raw material requirement level in economics level to support production planning activities. An established company usually uses Material Requirement Planning MRP method to provide an effective management system of material requirement to minimize inventory cost. This research found out that, PT Unison Jaya needs to use Material Requirement Planning MRP method to minimize the inventory cost. When PT Unison Jaya decided to use Material Requirement Planning MRPmethod, they need to support their system in to computerize system and held on the job training for the production staff to use this method. Key words Lot Sizing, Inventory Cost, MRP WJo6s1.
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/114
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/44
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/559
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/83
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/105
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/479
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/404
  • 2qjg0rvjib.pages.dev/480
  • satuan lot dalam proyek